LINGKUNGAN SEHAT DAN TIDAK SEHAT
A. Perbedaan antara Lingkungan Sehat dengan Lingkungan Tidak Sehat
Agar dapat hidup dengan baik, maka setiap makhluk hidup memerlukan lingkungan yang sesuai dengan sifat dan kebutuhannya
1. Lingkungan Sehat
Lingkungan sehat adalah lingkungan yang bersih. Lingkungan sehat memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Udara bersih dan segar.
b. Tanah yang subur.
c. Sumber air yang bersih.
d. Air sungai yang mengalir terlihat bersih dan jernih.
e. Sampah tidak berserakan.
f. Banyak tumbuhan hijau yang tumbuh dengan subur.
2. Lingkungan Tidak Sehat
Lingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatan merupakan lingkungan
yang tidak sehat. Ciri-ciri lingkungan yang tidak sehat adalah sebagai
berikut:
a. Udara kotor karena banyak debu dan asap.
b. Sampah banyak berterbaran.
c. Sumber air tidak bersih.
d. Saluran air tidak lancar sehingga air menggenang.
e. Tumbuhan tidak bisa tumbuh dengan subur sehingga lingkungan menjadi gersang.
Lingkungan yang tidak sehat mengakibatkan berjangkitnya berbagai penyakit, bau yang tidak sedap, dan pemandangan yang buruk..
Agar terwujud rumah yang sehat, maka lokasinya harus benar-benar
diperhatikan. Rumah yang sehat sebaiknya terletak di lokasi yang
memiliki fasilitas-fasilitas yang sesuai dengan syarat-syarat rumah
sehat. Syarat-syarat tersebut, antara lain, adanya fasilitas air minum,
pengaliran air limbah, tempat pembuangan sampah yang memadai, dan
penerangan yang cukup.
Jadi, hal-hal yang harus diperhatikan agar kebersihan dan kesehatan masyarakat dapat tercipta dengan baik, antara lain:
a. mendirikan perumahan sederhana dan sehat yang harganya terjangkau oleh masyarakat;
b. pembasmian hewan-hewan yang dapat menyebarkan bibit penyakit, seperti lalat dan nyamuk;
c. penghijauan di sekitar perumahan agar udara selalu bersih dan segar;
d. pengawasan terhadap polusi udara, air, dan tanah; serta
e. pengawasan terhadap bahaya radiasi dan sisasisa unsur radioaktif.
Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk menanggulangi polusi lingkungan, antara lain:
a. setiap pabrik diharuskan mempunyai sarana penyaringan udara agar udara lingkungan tidak
tercemar;
b. setiap pabrik harus mempunyai bak penampungan limbah cair dan mempunyai sarana daur
ulang limbah tersebut;
c. menjaga agar daerah perumahan dengan daerah industri memiliki jarak yang cukup jauh;
d. air limbah industri diolah kembali, baik secara biologis ataupun nonbiologis, seperti sedimentasi dan filtrasi.
Mesin Pengolah Limbah
B. Penyebab Pencemaran Lingkungan
Pertambahan jumlah penduduk yang cepat membawa akibat bagi lingkungan
hidup terutama di kota, yaitu timbulnya polusi atau pencemaran.
Pencemaran adalah pengotoran lingkungan yang disebabkan oleh adanya sisa
produksi atau kegiatan manusia. Pencemaran yang terjadi dapat
mengganggu kesehatan lingkungan maupun kesehatan makhluk hidup yang
tinggal di dalamnya.
Menurut jenisnya, pencemaran lingkungan dapat dibedakan menjadi empat
macam. Keempat macam pencemaran tersebut adalah pencemaran udara,
pencemaran air, pencemaran tanah, dan pencemaran suara.
1. Pencemaran Udara
Pencemaran udara dapat disebabkan oleh asap pabrik, asap kendaraan bermotor, pembakaran sampah, kebakaran hutan, dan sebagainya.
2. Pencemaran Air
Pencemaran air disebabkan oleh adanya pembuangan limbah rumah tangga dan
limbah pabrik ke dalam lingkungan. Tingkat pencemaran air yang tinggi
umumnya terjadi di daerah-daerah yang padat penduduknya.
Ikan yang mati akibat pencemaran air
3. Pencemaran Tanah
Perbuatan membuang sampah di sembarang tempat dapat mencemari
lingkungan. Sampah harus dibuang di lokasi pembuangan sampah yang
semestinya. Sampah tersebut akan diolah menjadi zat-zat yang tidak
berbahaya bagi lingkungan. Sampah antara lain berupa sampah organik yang
berasal dari makhluk hidup. Contoh sampah organik, antara lain,
daun-daun, sisasisa makanan, dan sebagainya.
Selain sampah organik, ada pula sampah anorganik. Sampah anorganik
adalah sampah yang berasal dari benda tak hidup. Contoh sampah
anorganik, antara lain, kaleng, botol, plastik, dan sebagainya. Sampah
organik dapat membusuk dan terurai oleh bakteri atau jamur menjadi
zat-zat yang tidak berbahaya bagi lingkungan. Zat-zat yang telah terurai
ini dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan. Sementara itu, sampah anorganik
tidak dapat terurai secara alamiah sehingga diperlukan campur tangan
manusia untuk melakukannya.
4. Pencemaran Suara
Kemajuan teknologi manusia selain menghasilkan kemakmuran juga
menimbulkan pencemaran. Selain pencemaran udara, pencemaran air, dan
pencemaran tanah, pencemaran suara pun timbul dari kemajuan teknologi
ini. Pencemaran suara terutama terjadi di daerah perkotaan maupun di
daerah perindustrian.
C. Pengaruh Pencemaran Lingkungan terhadap Kesehatan
Segala bentuk pencemaran ini dapat mengganggu kesehatan makhluk hidup maupun
lingkungan.
1. Pengaruh Pencemaran Udara terhadap Kesehatan
Udara kotor mengandung zat-zat kimia, debu, dan bibit penyakit. Penyakit
yang disebabkan oleh pencemaran udara, antara lain sesak napas, asma,
dan bahkan dapat menyebabkan kanker.
2. Pengaruh Pencemaran Air terhadap Kesehatan
Pencemaran air dapat merugikan kesehatan makhluk hidup maupun
lingkungan. Air yang telah tercemar membahayakan kesehatan. Karena air
yang telah tercemar mengandung bibit-bibit penyakit dan zat-zat kimia
beracun. Penyakit yang muncul karena pencemaran air, antara lain diare,
muntaber, gatal-gatal, dan berbagai penyakit kulit lainnya. Gunakanlah
air yang bersih dan sehat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Ciri-ciri air yang menyehatkan, antara lain air tersebut bersih, tidak
berasa, tidak berbau, tidak berwarna (jernih), dan tidak mengandung
bibit penyakit. Sebelum dikonsumsi, air direbus sampai mendidih. Hal ini
bertujuan agar bibit penyakit dapat mati.
3. Pengaruh Pencemaran Tanah terhadap Kesehatan
Tanah yang tercemar akan berkurang kesuburannya. Selain itu, zat-zat
pencemar juga dapat terserap oleh tumbuhan. Tumbuhan tersebut kemudian
dimakan oleh hewan atau manusia. Akibatnya, zat pencemar tersebut akan
berpindah ke dalam tubuh hewan atau manusia.
4. Pengaruh Pencemaran Suara
Seiring dengan perkembangan teknologi, banyak benda yang dihasilkan
untuk mempermudah kehidupan manusia. Contoh benda-benda tersebut, antara
lain, kendaraan bermotor, kapal laut, pesawat terbang, dan mesin-mesin
pabrik. Suara yang dihasilkan oleh benda-benda tersebut sangat bising
dan dapat menimbulkan polusi suara. Pengaruh polusi suara, antara lain
mudah terkejut, cepat marah, tertekan, daya pendengaran berkurang dan
sebagainya.
Sumber : https://emshaliha.wordpress.com/lingkungan-sehat-dan-bersih/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar